BONUS TERBARU BAVETLINE.COM : SPORTSBOOK BONUS DEPO AWAL 25% | BONUS DEPOSIT SELANJUT NYA 10% MINIMAL 200RB | KOMISI ROLLINGAN 0,5% | CASINO ONLINE : BONUS DEPO AWAL 20% | BONUS DEPOSIT SELANJUT NYA 5% MINIMAL DEPO 200RB | BONUS TANGKASNET99 SAMPAI DENGAN 20% !!! AYO IKUTAN BONUS2 NYA SEKARANG JUGA !!

Mendagri: 72 Juta KTP Elektronik Hilang adalah "Hoax"

Mendagri: 72 juta KTP elektronik hilang adalah


ILUSTRASI (ANTARA/Rahmad)

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menegaskan bahwa informasi di dunia maya yang menyebutkan bahwa ada 72 juta kartu tanda penduduk (KTP) elektronik yang hilang adalah "hoax" alias kabar bohong.

Mendagri Tjahjo Kumolo dalam keterangan yang diperoleh dari Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri di Jakarta, Senin, isu 72 KTP elektronik yang disebutkan telah hilang, tak benar sama sekali.
Dengan Mengisi kolom Register dibawah, anda akan mendapat bonus 30%


Menurut Mendagri, tidak ada 72 juta KTP elektronik yang kosong dan hilang.
"Sampai saat ini, data KTP elektronik aman. Sistem keamanan dibuat berlapis," katanya.
Ia menyebutkan blanko KTP elektronik yang tersedia sampai saat ini hanya berjumlah 20 juta keping.

Baca Juga : Prediksi WEST BROMWICH ALBION VS. BURNLEY 31 Maret 2018
Jadi, kalau dikatakan 72 juta KTP elektronik hilang, menurut Mendagri, tak masuk akal.
"Isu tersebut memang dihembuskan untuk memperkeruh situasi. Tujuannya membuat resah masyarakat," kata Tjahjo yang juga merupakan politisi PDI Perjuangan itu.
Isu tersebut menyebar seiring mencuatnya isu tentang dibajaknya data pelanggan telepon seluler. Menurut Tjahjo, informasi data NIK (Nomor Induk Kependudukan) dan nomor KK(Kartu Keluarga) pelanggan seluler yang diisukan bocor, juga tak benar.

Baca Juga : Prediksi WEST HAM UNITED FC VS. SOUTHAMPTON FC 31 Maret 2018
Tjahjo menjelaskan NIK dan nomor KK yang digunakan untuk registrasi kertu seluler tidak bisa digunakan untuk fraud perbankan atau kejahatan memanipulasi informasi perbankan yang merugikan nasabah dan kalangan perbankan.
"Sebab detil data NIK dan KK tak bisa dibuka, hanya bisa dilihat angkanya," katanya.
"Karena yang digunakan oleh operator hanya NIK dan nomor KK yang berupa angka tanpa bisa dibuka isi datanya. Kedua nomor tersebut hanya sebagai verifikator sesuai atau tidak sesuai,"kata Tjahjo menambahkan.